BeautyFest Asia is Calling All "Pejuang Pulih"!


 JKT Zone - BeautyFest Asia 2024 (BFA) resmi dibuka mulai 3 Mei hingga 5 Mei 2024, Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan. BFA kali ini turut diramaikan oleh beberapa produk kecantikan dan beauty influencer yang berbagi berbagai macam insight. Terdapat berbagai booth yang tak kalah atraktif dan interaktif dengan inovasi yang mutakhir. 

BFA kali ini tak hanya membahas dunia kecantikan. Salah satu tema yang diangkat di BFA 2024 terkait dengan isu kesehatan mental. Yovania Asyifa Jami, founder pasti.id yang menjadi narasumber membagikan bagaimana kesehatan mental menjadi penting di dalam hidupnya.

“Teman-teman SMA aku bilang kalau seorang Yovania baik-baik saja, peringkat satu di kelas. Mana mungkin sosok sepertinya ‘kenapa-kenapa’. Perlu diketahui bahwa, setiap orang tentu memiliki masalah pada kesehatan mentalnya dan perlu disembuhkan. Tentu upaya tersebut akan berjalan menyakitkan, tapi hal tersebut demi sembuh dan menjadi pribadi yang lebih baik,” cerita Yovania di Ballroom Pacific Place pada hari Jumat (3/5/2024).

Seorang perempuan berpendidikan Universitas Indonesia (UI) menceritakan pengalamannya dengan gangguan bipolar yang diakibatkan oleh trauma masa lalu. Ia mulai merasakan kejanggalan seperti overthinking, insomnia, kecemasan, halusinasi, dan delusi, bahkan hingga berpikir untuk menyakiti diri sendiri.

Pengalaman ini mendorongnya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak menyepelekan gangguan kesehatan mental. Setiap orang memiliki trauma yang menyebabkan mentalnya bermasalah, dan banyak yang malu akan hal tersebut. Jika hal tersebut terus terjadi dan membuatnya terpuruk, maka bisa berdampak pada kesehatan mental. Situasi seperti ini bisa terjadi karena sikap terbuka dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal sikap terbuka begitu berkaitan untuk bisa memulihkan trauma dan menjaga kesehatan mental. 

Bagi Yovania, setiap orang perlu terbuka terhadap traumanya masing-masing agar bisa bangkit dan pulih. 

“Aku memasuki masa-masa sulitku ketika 2017. Saat itu, aku dirawat di rumah sakit jiwa dan divonis memiliki bipolar disorder. Beberapa temanku meremehkan tentang masa depanku karena kondisi yang sedang dirawat di RSJ. Namun, aku bisa bertahan sampai di titik ini dengan lulus dan meraih predikat cumlaude di Universitas Indonesia.”

“Universitas yang begitu aku impikan dan aku bisa mewujudkannya. Aku ingin memberitahu kepada semuanya bahwa setiap kita memiliki masa depan yang cerah, meskipun dengan keadaan mental yang tidak baik-baik saja,” ujar Yovania ketika berbagi kisahnya.

Komentar

Postingan Populer